Powered By Blogger

Senin, 20 Juni 2011

Tidak Ada Sedih
















“coba kalau tidak ada sedih” celutuk teman saya sewaktu kita berbicara tentang temannya yang meninggal.
Sebuah celutuk yang bagus untuk direfleksikan pikir saya, untuk menulis 1 hari 1 artikel saya.. J
Pertanyaan yang muncul adalah “apa jadinya jika tidak ada sedih?”, “emang sedih kenapa”, “apakah seseorang tidak boleh sedih?”
Tentu dunia akan sangat datar bila yang ada hanya senang.. “seperti seorang pecandu ganja… yang ketawa hanya pada saat lagi memakai” pikir saya
Sebenarnya tidak ada yang salah dengan sedih, namun kalau kita terjebak di dalam kesedihan sehingga membuat kita tidak mampu untuk bahagia, produktif, dsb.. itu baru jadi masalah.
Sedih adalah sebuah perasaan atau sebuah ekspresi dari sebuah kejadian yang tidak kita sukai atau harapkan. Namun semua perasaan atau pemikiran itu tidak permanen. Tapi kesedihan itu akan permanen apabila kita hidup dalam kesedihan tersebut, misalkan tidak mampu memaafkan diri sendiri karena merasa bisa melakukan lebih, atau merasa menjadi penyebab, merasa menjadi korban dsb.
Apa yang bisa kita lakukan kalau sudah terlanjur terjebak dalam kesedihan?
  1. Bagus anda sudah menyadari nya.. J
  2. Ijinkanlah diri sendiri untuk merasa bahagia, memaafkan diri sendiri, menerima keadaan yang sudah terjadi.
  3. Lanjutkan hidup dengan focus bahwa apa yang sudah terjadi ya sudah terjadi.. yang ada hanya sekarang..
  4. Jangan terjebak pada kebenaran yang hanya ada dipikiran anda. Sehingga membatasi anda untuk bahagia, produktif dan menemukan kehidupan yang lebih bergairah.
Tidak ada yang salah dengan dunia ini, yang ada hanya cara kita memahami atau mengartikan sebuah kejadian. Apakah cara kita memahami atau mengartikan sebuah kejadian membuat kita lebih bahagia?
Salam kesedihan,

* Tirani Dwitasari

Tidak ada komentar:

Posting Komentar